1. I enjoyed reading the stories. The trip to the island in Senegal will always be with me. Terrible place.
Malay stories rarely are contexted in Africa. Always in US, Europe, Japan , Korea or Mekkah. So your book is exceptional.
2.Dari penulis budayawan: Cerita yang ditulis adalah mutiara kehidupan yang tidak pura-pura, ikhlas dan benar. Ceritanya menyentuh setiap detik hidup sang pengkelana, mendendang lagu kehidupan, yang runtun, yang rawan, yang indah, yang kesima.Kata penulis, kalau ke Jambu Rias, ingatlah Manaf, kalau ke Konya, ghazal Rumi, intailah gunung nan gah di Oman, bangun dan lantunkanlah puisi kulit hitam Leopold Senghor, raikan puisi Marabi dalam sastera Gambianya, dan ingat pesan ini: mabuk puisilah semua dengan mabuk Omar Khayyam.
Prof. Emeritus Dr. Che Husna Azhari
Penulis dan Budayawan, Bangi
3. Rangsang sari Dr. Azhar Ibrahim dari National Universiti Singapore: Kumpulan cerpen ini adalah sebuah ilham pena yang menggabung unsur realisme dan imaginasi. Narasinya disusun jelas, sebagaimana penegasan ini: “Di sini kami menjumpai kewanitaan kami” yang tercoret dalam salah satu cerpen. Begitulah sebagai seorang ilmuan dan penulis kreatif, NF Abdul Manaf menulis dengan nada kesadaran dan paparan sejarah, terkukuh dengan pendirian sebagai wanita Muslim yang tahu akan hak dan peranannya. Cerpen-cerpennya terhembus angin segar, dengan penceritaan yang mengalir, dibubuh sikap empatis, terhidang sekelumit pengalaman, dibaluti sebingkis pengajaran dan dikibar seluas pandangan. Kesaksian sebegini wajar kita sama renungi.
Dr. Azhar Ibrahim
Jabatan Pengajian Melayu
Universiti Nasional Singapura
4.Dari Dato Seri Prof Salleh Yaapar: Sudah tiba koleksi cerpen yang istimewa -- Dari Jambu Rias ke Conakry! Koleksi ini bukan sekadar membawa pembaca melancong dari negara ke negara, dan kota ke kota. Lebih dari itu, ia mengundang pembaca mengenali tokoh-tokoh sejarah dan merenung beberapa karya pengarang agung. Melalui penceritaan menarik beberapa orang wanita, koleksi ini juga membangkitkan isu-isu politik, pendidikan, pembangunan bandar, dan pencemaran alam.
No comments:
Post a Comment