Monday, January 04, 2016

Rawa news

What a year to begin with! So much excitement so early in the year.And all for being a Rawa in search of Rawa roots.Dr Bubbles, are you reading this? Mesti gembira if I share with you some of the findings I have so far.Bak kata Prof Virginia Hooker in one of her emails to me, "elusive people".Kata dia I have discovered more than what she knew.Ini yang peliknya.Why is there so little literature of orang Rawa ni.If there is, semua sama ada mitos, atau demonisation of the Rawas. One blogger wrote asal usul mereka adalah from Iskandar Zulkarnain (cited Sultan Taufik as early descendant).Macamana nak prove, kan? DNA apa?

Then a Dutch scholar who I was in touch with (via Prof Tineke Hellwig yang baik budi macam Prof Virginia Hooker) Dr Kloos has kindly scanned satu shocking article on the Rawas.I will write an article on this for a local newspaper.Get it properly documented. My family semua naik angin mendengar apa yang ditulis di dalam article ini dan syukur alhamdulillah saya berjaya mengesan penulisnya! Saya akan interbiu dia sebaik dia kata ya.MasyaAllah..separuh dunia saya mengejar dia.Ada seorang lagi yang saya kejar..they are all in their 70s or late 60s.May Allah ease my chasing.Haha.

But basically it's not good news in this article.I'm going to speak to the other scholar for a balanced view and also compare to local Rawa writings (biasanya memuji2 kehebatan Rawa..semua nak mengaku asal usul raja dan tak boleh pijak tanah which is also helpful to create that other impression than just seeing the Rawas as baddies).

Will put the link here when the article is written and published. Setakat ini get used to these images:

Rao maknanya sawah, atau tanah pamah
Rao juga dikatakan pahlawan Majapahit (this explains why someone in Dong was saying ada jumpa pedang Majapahit di kawasan Rawa di Dong.When my cousin told me this I thought he was crazy cos' our history went back as far as early 19th century sahaja.Majapahit was a longggg way)
Raos di Sumatra were religious reformers cos' 3 people went to hajj and came back and saw how local cultures didn't fit in the real Islam.So they went to war on this (main judi, laga ayam, adat bagi lebih harta to women etc).Now cerita Hamka makes more sense why he was so much against adat.  He wanted pure Islam to be observed..tiada jurang darjat dan bahawa manusia itu semua sama dan yang membezakan mereka adalah taqwa.When he 'killed' the gf in a Dutch ship..itu adalah simbolik.Sesuatu yang tidak mengikut syarak tidak akan berjaya dunia dan akhirat.

Wow!

Walaupun penulis article Rawa ini menulis ttg Rawa tidak dalam mode yang boleh membanggakan org Rawa (my siblings semua sekarang berkata we won't own up we are Rawas now...) dia juga mengatakan pengaruh puritan Rawa itu ada sehingga ke hari ini kerana roh Islam bawaan mereka menyeludup masuk melalui Kaum Muda.

Balik jadi Rawa and my female Mullah sister kata nah! sekarang nyata kenapa mereka memburuk-burukkan Rawa..mereka mempertahankan kesucian Islam..sudah tentu mereka dituduh penjahat (hari ini pastinya wahabi).

Sangat menarik, bukan? Tunggu sehingga saya dapat bercakap dgn scholar yang seorang lagi tu.Kita dengar apa kata dia pulak.


3 comments:

Iskandar aka DR Bubbles said...

Lucky I am not Bugis nowadays. Hahaha!

Iskandar aka DR Bubbles said...

Share link ya once published!

Faridah said...

Dr Bubbles: I fear that Bugis could be a closet Rawa! Tok dia ada rumah di Bentong...Rawa zone/laluan Rawa tu.